PANGKALPINANG—Pj Gubernur Kepulauan Bangka Belitung Suganda Pandapotan Pasaribu membuka kegiatan Fesival & Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N) SMA/MA se Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Tahun 2023, Jumat 23 Juni 2023 di Hotel Grand Vella, Pangkalanbaru, Bangka Tengah. Turut hadir dalam kegiatan tersebut PLh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Yunan Helmi.
Dikatakan Pj Gubernur, banyak cara dan upaya yang bisa dilakukan agar jiwa seni dan pengembangan budaya postif siswa. Untuk itu, penyelenggaraan FLS2N SMA/MA merupakan sebagai salah satu upaya untuk mengembangkan jiwa seni peserta didik sehingga akan tumbuh dan berkembang rasa cinta terhadap seni sehingga akan memberikan inspirasi untuk melestarikan kesenian daerah.
“Kegiatan FLS2N ini merupakan upaya menggali potensi dan mengembangkan kreatifitas peserta didik di bidang seni budaya juga sebagai media untuk memotivasi peserta didik dalam beraktualisasi diri dan berkompetisi secara sehat dalam mencapai puncak prestasi sesuai dengan kemampuan,” Suganda.
Dia menambahkan bahwa ajang ini bukan sekadar untuk mencari pemenang, tapi bagaimana FLS2N bisa mengajarkan peserta didik tentang membangun kepercayaan diri dan membangun karakteristik untuk tidak mudah putus aja jika belum berhasil meraih sesuatu atau cita-cita.
Dia meminta kepada Dewan Juri untuk melakukan tugas penilaian dengan sebaik-baiknya dan seobjektif mungkin. “Juga kepada pihak panitia juga saya minta untuk melayani peserta dengan baik,” tegasnya.
Kegiatan FLS2N SMA/MA Tahun 2023 memperlombakan sebelas bidang lomba, yaitu Baca Puisi, Gitar Solo, Monolog, Tari Kreasi, Menyanyi Solo, Desain Poster,Film Pendek, Kriya, Komik Digital, Cipta Lagu, Dan Cipta Puisi
Sedangkan Hery Haryono, Kepala Bidang SMA, saat membacakan laporan panitia mengungkapkan bahwa kegiatan FLS2N SMA/MA Tahun 2023 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung diikuti 182 peserta yang merupakan pemenang FLS2N SMA/MA Tingkat Kabupaten/Kota.
Dikatakannya kegiatan FLS2N SMA/MA dilaksanakan untuk meningkatnya ekspresi seni sesuai dengan norma budi pekerti dan karakter yang berbasis budaya bangsa serta sebagai upaya memberikan pengalaman bagi peserta didik untuk memahami makna keberagaman dan perbedaan, khususnya dalam hal seni budaya sebagai kekayaan dan kekuatan bangsa. “Juga untuk memilih peserta yang akan mewakili Babel di tingkat nasional,” ujarnya.
