Oleh: Anik Setyowati, S.Pd (Guru SMK Negeri 2 Sungailiat)
Pendidikan tidak bisa lepas dengan istilah literasi. Literasi merupakan bagian besar dari proses pendidikan. Tanpa literasi, maka pendidikan tidak akan berjalan dengan baik untuk mecapai tujuannya. Oleh karena itu, kita sebagai seorang yang berperan dalam proses pendidikan harus paham dan bisa melakukan kegiatan literasi dengan baik. Literasi merupakan kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Dalam perkembangannya, definisi literasi selalu berevolusi sesuai dengan tantangan zaman. Jika dulu definisi literasi adalah kemampuan membaca dan menulis. Saat ini, istilah Literasi sudah mulai digunakan dalam arti yang lebih luas. Dan sudah merambah pada praktik kultural yang berkaitan dengan persoalan sosial dan politik.
Definisi baru dari literasi menunjukkan paradigma baru dalam upaya memaknai literasi dan pembelajaran. Kini ungkapan literasi memiliki banyak variasi, seperti literasi media, literasi komputer, literasi sains, literasi sekolah, dan lain sebagainya. Hakikat berliterasi secara kritis dalam masyarakat zaman sekarang diringkas dalam lima verba: memahami, melibati, menggunakan, menganalisis, dan mentransformasi teks. Kesemuanya merujuk pada kompetensi atau kemampuan yang lebih dari sekedar kemampuan membaca dan menulis.
Sedangkan arti literasi digital dapat diartikan sebagai kemampuan membaca dan menulis yang dibentuk dalam digital. Bentuk literasi digital kini banyak kita temui di internet ataupun di perpustakaan kota dan perpustakaan daerah. Salah satu bentuk literasi digital yang bisa dan sering kita jumpai di internet berbentuk ebook ataupun bahan bacaan yang berbentuk digital, dan tidak harus terpampang di internet. Arti literasi digital kini sudah mulai berkembang pesat. Tidak hanya sekedar literasi digital dan literasi secara umum saja. Perkembangan zaman, khususnya di bidang teknologi menuntut adanya literasi digital bagi pendidikan agar bisa lebih maju.
Arti literasi digital secara garis besarnya sebenarnya dapat diartikan sebagai upaya untuk memahami, menggunakan, melibatkan, mentransformasi teks dan menganalisis. Dimana kelima hal tersebut sebenarnya berfokus pada kompetensi atau mengembangkan kemampuan dalam membaca dan menulis seseorang.
Adapun setelah kita memahami pengertian Literasi diatas, hal ini tentunya kita sudah memiliki gambaran mengenai tujuan literasi, adapaun tujuan literasi itu sendiri ialah sebagai berikut:
- Membantu meningkatkan pengetahuan masyarakat dengan cara membaca berbagai informasi bermanfaat,
- membantu meningkatkan tingkat pemahaman seseorang dalam mengambil kesimpulan dari informasi yang dibaca.
- Meningkatkan kemampuan seseorang dalam memberikan penilaian kritis terhadap suatu karya tulis.
- Membantu menumbuhkan dan mengembangkan budi pekerti yang baik di dalam diri seseorang.
- Meningkatkan nilai kepribadian seseorang melalui kegiatan membaca dan menulis.
- Menumbuhkan dan mengembangkan budaya literasi di tengah-tengah masyarakat secara luas.
- Membantu meningkatkan kualitas penggunaan waktu seseorang sehingga lebih bermanfaat.
Setelah melihat tujuan literasi yang begitu baik, hal ini tentunya masyarakat akan mendapatkan berbagai manfaat darinya, dan adapun beberapa manfaat literasi ialah sebagai berikut:
- Menambah perbendaharaan kata “kosa kata” seseorang.
- Mengoptimalkan kinerja otak karena sering digunakan untuk kegiatan membaca dan menulis.
- Mendapat berbagai wawasan dan informasi baru.
- Kemampuan interpersonal seseorang akan semakin baik.
- Kemampuan memahami makna suatu informasi akan semakin meningkat.
- Meningkatkan kemampuan verbal seseorang.
- Meningkatkan kemampuan analisis dan berpikir seseorang.
- Membantu meningkatkan daya fokus dan kemampuan konsentrasi seseorang.
- Meningkatkan kemampuan seseorang dalam merangkai kata yang bermakna dan menulis.
Di era saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat, hal tersebut telah memberikan banyak kemajuan dan kemudahan bagi kehidupan manusia. Segala kegiatan dapat dengan mudah dilakukan, hanya memanfaatkan komputer dan internet. Melalui hal tersebut segala jenis informasi dapat tersebar luas secara mudah. Persebaran teknologi informasi yang semakin mudah juga tidak semuanya berisi tentang hal positif, namun juga terdapat hal negatif, seperti penyebaran informasi tentang berita hoaks, radikalisme, penipuan, dan lain sebagainnya. Dengan adanya hal tersebut kita sebagai pengguna teknologi perlu adanya cara untuk memahami dan menyaring informasi tersebut, salah satunya yaitu dengan meningkatkan literasi digital.
Contoh praktik literasi digital adalah masyarakat mulai memahami pentingnya melakukan investasi yang bukan sekadar membeli emas, membeli lahan, dan melakukan deposito di bank konvensional. Kemudian siswa dan mahasiswa yang melakukan sekolah daring, memanfaatkan internet dan aplikasi pendukung belajar online lainnya. Literasi digital setidaknya memiliki dua tantangan yang harus dihadapi siswa, yaitu:
1. Arus informasi yang banyak
Tantangan paling kuat dari literasi digital adalah arus informasi yang banyak. Artinya peserta didik terlalu banyak menerima informasi di saat yang bersamaan. Dalam hal inilah literasi digital berperan, yakni untuk mencari, menemukan, memilah serta memahami informasi yang benar dan tepat.
2. Konten negatif
Konten negatif juga menjadi salah satu tantangan era literasi digital. Contohnya konten pornografi, isu SARA dan lainnya. Kemampuan siswa dalam mengakses internet, khususnya teknologi informasi dan komunikasi, harus dibarengi dengan literasi digital. Sehingga siswa bisa mengetahui, mana konten yang positif dan bermanfaat serta mana konten negatif.
Kultur digital sangat penting dipahami oleh siswa. Sebagai salah satu cara meningkatkan kemampuan literasi digital, siswa perlu memahami bagaimana keberadaan internet memengaruhi cara berinteraksi dan berkomunikasi seseorang. Pada umumnya, penggunaan internet sering kali membawa dua dampak, yaitu dampak positif dan dampak negatif. Dengan memahami digital culture, setidaknya siswa dapat lebih bijak untuk melakukan sesuatu di dunia digital.
Setelah memahami prinsip-prinsip literasi digital, manfaat literasi digital, dan tantangan serta cara untuk meningkatkan kompetensi literasi digital, harapannya siswa semakin bijak dalam memanfaatkan internet untuk berliterasi digital.