Artikel

Komunitas Belajar Dorong Ikm (Implementasi Kurikulum Merdeka)

Oleh         :  ANIK SETYOWATI, S.Pd 

Istilah komunitas, mungkin suatu hal yang tidak asing lagi bagi kita semua. IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) sangat membutuhkan dorongan dari aktivitas komunitas belajar, baik itu komunitas belajar dalam sekolah, antar sekolah, maupun komunitas belajar secara daring yang tersedia di PMM (Platform Merdeka Mengajar). Komunitas belajar sendiri merupakan perkumpulan berbagai pihak, khususnya yang berkepentingan dalam sebuah satuan pendidikan/ sekolah, serta mempunyai visi yang sama untuk mencapai visi sekolah tersebut, maupun tujuan pendidikan secara nasional.

Pada awal IKM, kita juga mengenal dengan istilah komunitas praktisi, yang beranggotakan guru atau pendidik. Selanjutnya dan bahkan hingga sekarang sedang gencar digalakkannya agar setiap satuan pendidikan atau sekolah mempunyai komunitas belajar, guna mendorong IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka). Komunitas belajar beranggotakan tidak hanya sebatas guru/ pendidik saja, namun juga beranggotakan tenaga kependidikan, dan bahkan pihak lain yang berkepentingan untuk IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka).

            Aktivitas komunitas belajar mencakup refleksi awal, perencanaan, implementasi, evaluasi. Hal tersebut dilakukan guna terwujudnya pembelajaran yang berpihak pada murid (siswa). Melalui komunitas belajar inilah, maka para anggotanya bisa saling berdiskusi, belajar, bahkan berbagi praktik baik untuk peningkatan kualitas pembelajaran yang diberikan kepada murid (siswa). Pembahasan yang dilakukan pada komunitas belajar yaitu berbagai macam topik terkait peningkatan mutu/ kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid,

            Komunitas belajar juga merupakan sebagai wahana silaturahmi para anggotanya. Dengan adanya silaturahmi yang baik, maka diharapkan kolaborasi seluruh guru/ pendidik, tenaga kependidikan, serta pihak lain yang menjadi anggotanya bisa terwujud dengan baik. Dikarenakan untuk IKM (Implementasi Kurikulum Merdeka) sangat membutuhkan adanya sebuah kolaborasi yang baik dari seluruh pendidik (guru), tenaga kependidikan, serta pihak- pihak terkait. Komunitas belajar adalah sekelompok pendidik dan tenaga kependidikan (PTK) yang belajar bersama dan berkolaborasi secara berkelanjutan dengan tujuan yang jelas dan terukur untuk meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga berdampak pada hasil belajar murid.

Melalui komunitas belajar, maka pendidik (guru) dan tenaga kependidikan bisa saling berdiskusi untuk bersama- sama mencari solusi terhadap permasalahan yang ada dalam memberikan pelayanan terbaik untuk siswa, khususnya dalam hal keberhasilan pembelajaran siswa. Setiap hari, tidak menutup kemungkinan ada berbagai macam permasalahan yang dialami oleh pendidik (guru) dan tenaga kependidikan dalam memberikan pelayanan pendidikan di sekolah. Jika komunitas belajar itu hidup atau aktif kegiatan pertemuannya, maka melalui komunitas belajar tersebut para pendidik (guru) dan tenaga kependidikan bisa saling bertukar pikiran dengan kegiatan awal yaitu refleksi awal dari seluruh peserta komunitas belajar yang hadir. Berdasarkan hasil diskusi ini, maka peserta komunitas belajar baik pendidik (guru) maupun tenaga kependidikan melakukan refleksi dan menentukan agenda atau topik prioritas yang ingin mereka diskusikan di komuniats belajarnya. Mereka juga menentukan tujuan dan target belajar yang dikaitkan dengan peningkatan pembelajaran siswa.

Setelah refleksi awal, maka bisa dilanjutkan dengan membuat tindak  lanjut yaitu berupa perencanaan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya. Perencanaan tindakan dibicarakan secara bersama yaitu seluruh peserta komunitas belajar yang hadir. Dengan adanya banyak pendapat dari peserta komunitas belajar tersebut, maka akan memberikan banyak pilihan, sehingga berkontribusi bermacam- macam pertimbangan yang bisa dibahas secara bersama, untuk mencari yang terbaik dari yang baik- baik.

            Berikutnya tindak lanjut dari kegiatan komunitas belajar yang berupa perencanaan, yaitu kegiatan  implementasi (penerapan) dari perencanaan yang telah dirumuskan atau dibuat secara bersama oleh para peserta komunitas belajar. Implementasi dari perencanaan dilakukan sesuai dengan rumusan yang telah dibuat secara bersama- sama tersebut. Kemudian setelah implementasi, maka dilakukan evaluasi terhadap kegiatan implementasi. Evaluasi dirasa sangat perlu dan wajib dilakukan guna mengetahui apakah tujuan dari perencanaan kegiatan yang sudah dibuat bisa tercapai atau belum. Setiap peserta komunitas belajar melakukan refleksi bersama tentang apa yang sudah berjalan efektif dan apa yang berjalan kurang efektif untuk perbaikan di tahap selanjutnya. Apresiasi dilakukan pada capaian – capaian dan perilaku – perilaku efektif yang sudah dilakukan oleh anggota komunitas belajar.

            Komunitas belajar dalam sekolah wajib memastikan terjadinya 5 hal sebagai berikut: tim bekerja secara kolaboratif dan mengambil peran serta tanggung jawab, menerapkan kurikulum pada setiap tahapannya, memantau pembelajaran murid (siswa) dengan proses penilaian berkelanjutan, menggunakan hasil penilaian umum untuk melatih anggota komunitas, membangun kapasitas tim komunitas, memperluas pembelajaran dengan memfokuskan pada peningkatan hasil belajar siswa, memberikan intervensi dan pengayaan yang sistematis.

            Berikut aneka ragam aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan di komunitas belajar yaitu bersama- sama menyiapkan dan mereview RPP/ modul ajar yang telah disusun, mendiskusikan rubrik penilaian bersama sehingga memiliki persepsi yang sama menginterpretasikan rubrik, berbagi masalah pembelajaran yang dihadapi peserta didik dan mendiskusikan alternative pemecahan masalah bersama- sama, bertukar menilai hasil belajar siswa, saling mengobservasi pembelajaran di kelas masing – masing dan melakukan refleksi hasil obeservasi bersama – sama, berbagi praktik baik apa yang telah dilakukan, melakukan riset bersama terhadap masalah pembelajaran yang dihadapi, selebrasi keberhasilan komunitas belajar.

            Keberlangsungan komunitas belajar sangat dipengaruhi oleh lingkungan yang aman dan ramah. Hal ini bertujuan agar proses belajar guru menjadi optimal. Semua peserta komunitas belajar saling menghormati dan berkolaborasi untuk mewujudkan visi sekolah, salah satunya melalui pelaksanaan pembelajaran yang berpusat pada siswa dengan baik. Untuk mewujudkan itu semua, maka tentunya sangat membutuhkan peran positif dari seluruh warga sekolah, khususnya pendidik (guru) dan tenaga kependidikan yang ada di dalam satuan pendidikan atau sekolah tersebut.

Penulis: 
GURU SMK NEGERI 2 SUNGAILIAT
Sumber: 
BTIKP
Tags: 
Komunitas Belajar Dorong Ikm (Implementasi Kurikulum Merdeka)